Ada seorang anak namanya Sariyadi Donitomo biasa di panggil Tomo. Dia tercatat sebagai siswa SMP Negeri di kampung semuada. Lahir di keluarga yang sedang-sedang saja dan terkenal sebagai anak yang dingin, dan kreatif. Tapi selalu takut untuk mengungkapkan sesuatu.
Setelah diselidiki, tomo merupakan anak yang terkekeng di keluarganya semua serba di atur. dikit-dikit aturan, aturan, dan aturan.
Tanpa terasa Tomo selesai mengemban tugas sebagai pelajar SMP. Lalu Tomo melanjutkan di bangku SMA. Karena jarak SMA dengan rumah Tomo sangat jauh, Tomo ngekos. Jauh dari ORTU merupakan dunia baru bagi Tomo. Tomo merasa bebas sebebas-bebasnya. Seperti burung yang lepas dari kurangan.. Sifat Tomo menjadi berubah. Tomo menjadi orang yang agresif, ngak tau aturan, dan brutal. Semua terbalik 360 derajat dari sifat tomo yang masih duduk di bangku SMP.
Tomo hanya 2 tahun sekolah di SMA. Dia di keluarkan dari sekolah, karena sering bolos dan sering melakukan pemalakan di sekolahnya. Yang lebih parah lagi, Tomo sering sekali kedapatan membawa senjata tajam.
Mungkin sepenggal cerita di atas dapat menyadarkan semua Orang Tua yang sering mengekang anaknya. Memang nggak ada salahnya mengekang anak, tapi jangan kelewatan. Biarkan anak bebas, tapi bebas masih ada batas aturan. Insayaallah dengan cara begitu anak makin kreatif dan berani dalam menuangkan unek-unek yang ada di pikirannya.
Setelah diselidiki, tomo merupakan anak yang terkekeng di keluarganya semua serba di atur. dikit-dikit aturan, aturan, dan aturan.
Tanpa terasa Tomo selesai mengemban tugas sebagai pelajar SMP. Lalu Tomo melanjutkan di bangku SMA. Karena jarak SMA dengan rumah Tomo sangat jauh, Tomo ngekos. Jauh dari ORTU merupakan dunia baru bagi Tomo. Tomo merasa bebas sebebas-bebasnya. Seperti burung yang lepas dari kurangan.. Sifat Tomo menjadi berubah. Tomo menjadi orang yang agresif, ngak tau aturan, dan brutal. Semua terbalik 360 derajat dari sifat tomo yang masih duduk di bangku SMP.
Tomo hanya 2 tahun sekolah di SMA. Dia di keluarkan dari sekolah, karena sering bolos dan sering melakukan pemalakan di sekolahnya. Yang lebih parah lagi, Tomo sering sekali kedapatan membawa senjata tajam.
Mungkin sepenggal cerita di atas dapat menyadarkan semua Orang Tua yang sering mengekang anaknya. Memang nggak ada salahnya mengekang anak, tapi jangan kelewatan. Biarkan anak bebas, tapi bebas masih ada batas aturan. Insayaallah dengan cara begitu anak makin kreatif dan berani dalam menuangkan unek-unek yang ada di pikirannya.
0 comments:
Post a Comment
Jika ada komentar, Silahkan isi pada kolom komentar di bawah ini. Saya sangat menghargai Komentar anda. Komentar SPAM dan SARA sangat tidak di perkenankan. Terima kasih.